Tuesday 13 May 2014

Bio pestisida

Diposting Oleh : Leyla Wijaya di Belajar Bareng Hidroponik


Bio pestisida adalah penggunaan pestisida dengan bahan baku utama mikroorganisme. Contoh bakteri, virus, dan cendawan. Berbeda dengan hama yang merugikan petani, pasukan biopestisida ini bertugas menyerang hama tertentu. Hama yang terkena semprotan biopestisida ini akan terhambat perkembangannya bahkan bisa mati. Namun demikian dalam penggunaannya memerlukan lingkungan khusus.

Contoh biopestisida ini adalah ....

Racikan Teh untuk Sistem Irigasi Tetes Hidroponik

...

Referensi


  1. Tea Recipe for a Drip Hydroponic System, http://homeguides.sfgate.com/tea-recipe-drip-hydroponic-system-76983.html

Wednesday 7 May 2014

Tanaman-Tanaman Sayuran yang dapat kita tumbuhkan kembali

Berikut adalah tanaman-tanaman sayuran yang bisa kita tumbuhkan kembali...

Daun Bawang

....

Bawang Putih

....

Bok Choy

....

Wortel

....

Basil (Kemangi dan Selasih)

...

Seledri 

...

Selada Romain 

...

Ketumbar 

...

Referensi



  1. 8 Vegetables That You Can Regrow Again And Again, http://9gag.com/gag/ab5Lnwb

Eksudat di Sistem Hidroponik

Oleh : Yos Sutiyoso



Mau urun rembug, mengenai kebun2 yang telah lancar berproduksi! Seperti kita semua ketahui tiap hari kita berak dan kencing, mengeluarkan limbah dari badan kita, dibuang ke kakus, dan lenyap sudah! Tanaman juga melakukan hal yang sama, dan limbah yang dikeluarkannya bernama "eksudat". Cilakanya pada beberapa cara budidaya hidroponik  diberlakukan konsep sirkulasi, yaitu limbah itu disuguhkan kembali kepada tanaman, dan dijejalkan lagi ke tanaman. Terjadilah akumulasi eksudat, yang semakin lama semakin pekat, dan mulai mengganggu pertumbuhan tanaman. Tanaman derajat pertumbuhannya menurun. Bentuk, warna, ukuran, bobot, dan penampilannya berubah. Hasil akhir ialah tanaman kurang layak jual, dan jumlah yang layak jual menciut.


CATATAN KECIL HARI INI : Suhu di zona perakaran sebaiknya rendah!



Oleh : Yos Sutiyoso

Molekul oksigen O2 tidaklah berdiam saja di dalam air, melainkan bergerak terus menerus kesegala arah. Pada suhu yang lebih tinggi, gerakannya lebih gesit lagi, hingga keluar dari lingkungan air dan bersatu dengan oksigen lainnya di udara, yang diketahui konsentrasinya sekitar 20,9 %. Maka kadar oksigen-terlarut dalam air akan turun dengan keluarnya oksigen dari lingkungan air. Sebaliknya, bila suhu rendah, maka oksigen-terlarut kadarnya tinggi, dan bila masuk ke lingkungan akar, oksigen yang banyak itu akan meningkatkan proses respirasi, yang menghasilkan energi, yang bisa digunakan untuk proses hidup tanaman, a.l. menyerap air dan nutrisi dari media tanam. 

Dengan banyaknya penyerapan air dan nutrisi, maka pertumbuhan akan maju pesat dan produksi naik. Jadi dengan menjaga suhu di zona perakaran tetap rendah, dan mencegahnya meningkat, maka pertanaman kita akan tumbuh dengan sangat baik. 

Cara pelaksanaannya : Kalau pada NFT kita tanam lettuce pada talang, dengan jarak lubang tanam 20 cm, padahal ukuran lettucenya kecil, maka pada saat lettuce dewasa, talang sebagian masih terlihat tersinar matahari, dan pastinya suhu talang meningkat, yang akan meningkatkan pula suhu larutan pupuk yang mengalir lambat di dalam talang,(terutama yang tangens-nya angkanya kecil, dan ditanam di udara terbuka, tanpa naungan), dan akan turun kadar oksigen- terlarut , dan anjloknya produksi. Ditambah, larutan itu berasal dari kontainer yang dipasang di atas toren  (bahasa Belanda = menara) yang tersinar matahari sepanjang hari, sehingga airnya panas, dan oksigen-terlarutnya menurun. Produksi dobel anjlok! Solusi : Jarak tanam diperkecil, hingga talang tertutup tajuk tanaman terhadap penyinaran matahari. Pakailah EC yang tinggi, misalnya EC 2,5 mS/cm, dan volume/flowrate yang besar, supaya tanaman tumbuhnya cepat, dan tajuk tanaman cepat rimbun menutupi talang. Talang berwarna putih merupakan preferensi atas talang berwarna kelabu, karena merefleksi cahaya.

Tuesday 6 May 2014

Prinsip Dasar Hidroponik


Oleh : Pak Banu Santoso

Hidroponik


Hidroponik (Inggris:hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponosyang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Dalam kajian bahasa,hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.

Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknikbertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Ada 6 system dalam Hydroponic

  1. Aeroponic system
  2. Drip system
  3. NFT
  4. Ebb dan flow system
  5. Water Culture system
  6. Wick System
6 Sistem Dalam Hidroponik
Sumber : Group KHS



Kalibrasi pH meter

Oleh : Vivi Ho


Awalnya mengira 1 bungkus pH Buffer Powder (utk kalibrasi pH Meter) itu hanya digunakan sekali pakai, ternyata bisa digunakan ber-ulang2..

Tipsnya sebagai berikut :

Powder terdiri dari : (A) pH6.86@25*C dan (B) pH4.00@25*C

Persiapan:(1) Siapkan wadah yang bisa penampung air > 250 ml air.(2) Siapkan juga wadah yg lebih kecil yg diameternya sedikit lebih lebar dari lebar pH meter.


Caranya:Langkah I1. Masukkan 250 ml Aquabidest ke wadah penampung (1) dan masukkan powder/ serbuk (A), larutkan..2. Masukkan ujung pH Meter ke penampung (2) yg masih kosong.3. Masukkan aquadest yg sudah dilaruti poder (A) dari penampung (1) ke penampung (2) sedikit demi sedikit sampai batas leher pH meter. Selanjutnya ikuti petunjuk cara kalibrasi sesuai tabel yang ada di bungkus masing2 powder..