Thursday, 30 April 2015

Aeroponik : Sebuah Pendahuluan

Status : Draft

Panduan Pertanyaan :
  1. Apa itu aeroponik ?
  2. Apa kelebihan dan kelemahan aeroponik ? 
  3. Apa saja yang dibutuhkan untuk membuat sistem aeroponik ?


Aeroponik atau sering disebut sisitem pengkabutan adalah salah satu system hidroponik dimana menggunakan udara dengan kabut nutrisi sebagai media
Teknik aeroponik , anak-semai dibungkus pangkal akarnya dengan sejumput rockwool, lalu ditancapkan pada lubang-tanam berdiameter 3 cm, pada styrofoam ketebalan 3 cm, dengan medium density. Tiga puluh cm di bawah helaian styrofoam ada dibentangkan slang poly-ethylene, dan padanya tiap meter ditancapi sprinkler, yang dengan tekanan 2 atmosfir, menghasilkan kabut sebanyak 0,85 liter/menit, atau 50 liter/jam, yang membasahi perakaran terus menerus, tanpa hentinya. Tidak dibenarkan untuk mematikan pompa, walau malam hari tidak ada sinar matahari sekalipun

akarnya bergelayutan bebas ke bawah. akar bermandikan butiran halus, yang kandungan oksigen-terlarutnya sangat tinggi, yang sangat menunjang proses respirasi. Larutan yang tidak mengenai akar dikumpulkan dan dialirkan kembali ke tandon/reservoir larutan nutrisi, untuk re-sirkulasi.

Jarak antara satu dengan lain sprinkler adalah 1 meter. Gunakan sprinkler sesedikit mungkin, supaya tekanan pompa dibagi atas sprinkler yang jumlahnya sedikit itu, hasil semburannya tetap tinggi. Kalau terlampau banyak sprinkler, maka tekanan di masing2 sprinkler turun, dan "misting" tidak terjadi!.Koncinya = misting, kabut!

Percobaan yang berhasil baik telah pula dilakukan terhadap aeroponik produksi bunga potong Chrysanthemum/krisan dan Lily. Umur tanaman dapat direduksi dari 12 minggu menjadi 8 minggu. Jumlah kuntum bunga yang mekar serempak dapat ditingkatkan dari dua menjadi tiga kuntum. Kecerahan warna dan aroma dapat pula ditingkatkan sedikit












Referensi

  1.  Catatan Penting Yos Sutiyoso
  2. Urban Farming: DIY Aeroponics, http://www.farmxchange.org/diy-aeroponics/


Tuesday, 13 May 2014

Bio pestisida

Diposting Oleh : Leyla Wijaya di Belajar Bareng Hidroponik


Bio pestisida adalah penggunaan pestisida dengan bahan baku utama mikroorganisme. Contoh bakteri, virus, dan cendawan. Berbeda dengan hama yang merugikan petani, pasukan biopestisida ini bertugas menyerang hama tertentu. Hama yang terkena semprotan biopestisida ini akan terhambat perkembangannya bahkan bisa mati. Namun demikian dalam penggunaannya memerlukan lingkungan khusus.

Contoh biopestisida ini adalah ....

Racikan Teh untuk Sistem Irigasi Tetes Hidroponik

...

Referensi


  1. Tea Recipe for a Drip Hydroponic System, http://homeguides.sfgate.com/tea-recipe-drip-hydroponic-system-76983.html

Wednesday, 7 May 2014

Tanaman-Tanaman Sayuran yang dapat kita tumbuhkan kembali

Berikut adalah tanaman-tanaman sayuran yang bisa kita tumbuhkan kembali...

Daun Bawang

....

Bawang Putih

....

Bok Choy

....

Wortel

....

Basil (Kemangi dan Selasih)

...

Seledri 

...

Selada Romain 

...

Ketumbar 

...

Referensi



  1. 8 Vegetables That You Can Regrow Again And Again, http://9gag.com/gag/ab5Lnwb

Eksudat di Sistem Hidroponik

Oleh : Yos Sutiyoso



Mau urun rembug, mengenai kebun2 yang telah lancar berproduksi! Seperti kita semua ketahui tiap hari kita berak dan kencing, mengeluarkan limbah dari badan kita, dibuang ke kakus, dan lenyap sudah! Tanaman juga melakukan hal yang sama, dan limbah yang dikeluarkannya bernama "eksudat". Cilakanya pada beberapa cara budidaya hidroponik  diberlakukan konsep sirkulasi, yaitu limbah itu disuguhkan kembali kepada tanaman, dan dijejalkan lagi ke tanaman. Terjadilah akumulasi eksudat, yang semakin lama semakin pekat, dan mulai mengganggu pertumbuhan tanaman. Tanaman derajat pertumbuhannya menurun. Bentuk, warna, ukuran, bobot, dan penampilannya berubah. Hasil akhir ialah tanaman kurang layak jual, dan jumlah yang layak jual menciut.


CATATAN KECIL HARI INI : Suhu di zona perakaran sebaiknya rendah!



Oleh : Yos Sutiyoso

Molekul oksigen O2 tidaklah berdiam saja di dalam air, melainkan bergerak terus menerus kesegala arah. Pada suhu yang lebih tinggi, gerakannya lebih gesit lagi, hingga keluar dari lingkungan air dan bersatu dengan oksigen lainnya di udara, yang diketahui konsentrasinya sekitar 20,9 %. Maka kadar oksigen-terlarut dalam air akan turun dengan keluarnya oksigen dari lingkungan air. Sebaliknya, bila suhu rendah, maka oksigen-terlarut kadarnya tinggi, dan bila masuk ke lingkungan akar, oksigen yang banyak itu akan meningkatkan proses respirasi, yang menghasilkan energi, yang bisa digunakan untuk proses hidup tanaman, a.l. menyerap air dan nutrisi dari media tanam. 

Dengan banyaknya penyerapan air dan nutrisi, maka pertumbuhan akan maju pesat dan produksi naik. Jadi dengan menjaga suhu di zona perakaran tetap rendah, dan mencegahnya meningkat, maka pertanaman kita akan tumbuh dengan sangat baik. 

Cara pelaksanaannya : Kalau pada NFT kita tanam lettuce pada talang, dengan jarak lubang tanam 20 cm, padahal ukuran lettucenya kecil, maka pada saat lettuce dewasa, talang sebagian masih terlihat tersinar matahari, dan pastinya suhu talang meningkat, yang akan meningkatkan pula suhu larutan pupuk yang mengalir lambat di dalam talang,(terutama yang tangens-nya angkanya kecil, dan ditanam di udara terbuka, tanpa naungan), dan akan turun kadar oksigen- terlarut , dan anjloknya produksi. Ditambah, larutan itu berasal dari kontainer yang dipasang di atas toren  (bahasa Belanda = menara) yang tersinar matahari sepanjang hari, sehingga airnya panas, dan oksigen-terlarutnya menurun. Produksi dobel anjlok! Solusi : Jarak tanam diperkecil, hingga talang tertutup tajuk tanaman terhadap penyinaran matahari. Pakailah EC yang tinggi, misalnya EC 2,5 mS/cm, dan volume/flowrate yang besar, supaya tanaman tumbuhnya cepat, dan tajuk tanaman cepat rimbun menutupi talang. Talang berwarna putih merupakan preferensi atas talang berwarna kelabu, karena merefleksi cahaya.

Tuesday, 6 May 2014

Prinsip Dasar Hidroponik


Oleh : Pak Banu Santoso

Hidroponik


Hidroponik (Inggris:hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponosyang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Dalam kajian bahasa,hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.

Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknikbertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Ada 6 system dalam Hydroponic

  1. Aeroponic system
  2. Drip system
  3. NFT
  4. Ebb dan flow system
  5. Water Culture system
  6. Wick System
6 Sistem Dalam Hidroponik
Sumber : Group KHS