Monday 5 October 2015

Catatan Penting Hidroponik 87 : PROSPEK BUDIDAYA HIDROPONIK.

Oleh : Yos Sutiyoso
Prospek budidaya hidroponik sangatlah besar, terutama karena pertimbangan wilayah tropic, sekitar chatulistiwa, dengan matahari melimpah, begitu pula hujannya. Kalau di negeri ber-4 musim, spring – summer – autumn – winter, memerlukan pemanasan untuk dapat berproduksi, di wilayah tropis pemanasan greenhouse tidak pernah dibicarakan.
Pemanasan greenhouse di negeri orang, merupakan pengeluaran yang besar sekali, dan beruntung kita di dalam negeri tidak perlu memikirkannya. Ini saja kita sudah mendapatkan keunggulan yang bukan main besarnya, dan dengan biaya produksi yang rendah tentunya kita dapat bersaing, bila kita sudah mulai memikirkan ekspor. Ekspor akan dimulai dengan negara tetangga yang dekat-dekat saja, karena biaya transpor masih cukup tinggi, dan fasilitas perkapalan dan infra-struktur-nya belum memadai.
Dinegeri ber-4 musim, matahari tidak banyak di musim salju. Beruntung kita tidak memiliki mujsim salju demikian, sehingga energi “Youle”, yang adalah lamanya penyinaran X intensitas penyinaran, jumlahnya besar untuk Indonesia. Kita memiliki kemenangan komparatif terhadap negeri orang lain. Seharusnya kita banyak mengekspor sayuran & buah, untuk memberi makan ke negeri ber-4 musim. Kemudian devisa yang banyak bisa didapatkan, dibelikan barang-barang modal yang belum bisa kita produksi sendiri.
Di TV kita sering lihat beberapa negara mengalami musibah kekeringan, yang menyebabkan kelaparan dan kematian. Kita tidak melihat adanya air di dalam pemandangan TV tersebut. Bandingkan dengan kondisi di negeri kita, di mana air terdapat melimpah, tersebar di mana-mana, kadang-kadang berlebih, sehingga menyebabkan genangan dan banjir. Budidaya hidroponik yang membutuhkan air, dengan leluasa dapat dikembangkan di dalam negeri. Hanya kita harus memilah-milah, mana air yang lebih bagus untuk berbudidaya hidroponik.
Kelembaban nisbah (relative humidity) udara di Indonesia pada umumnya sangat menyenangkan, dan jarang kita melihat tanaman melayu dengan daunnya bergantungan lemah-lunglai. Terlihat daun-daun segar dan berkilauan, menandakan turgor atau tekanan sel sangat baik. Mengingat bahwa air di dalam sel dibawa oleh ion yang memasuki sel, maka besarnya turgor bisa diartikan sel tinggi kandungan ionnya. Mengingat sumber ion-ion adalah media tanam, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa media-tanamnya kaya akan nutrisi. Tanaman yang sedemikian akan awet “shelf life”-nya, sehingga kita bisa menuntut harga yang lebih tinggi untuk produk hasil budidaya hidroponik kita.
Saya yakin bahwa prospek budidaya hidroponik di Indonesia sungguh sangat besar. Tergantung apakah kita mau meng-explore dan meng-exploitasi-nya!

No comments:

Post a Comment