Monday 5 October 2015

Catatan Penting Hidroponik 92 : POLYBAG, BERISI MEDIA-TANAM, SISTEM FERTIGASI, DASARNYA PERLU DIBOLONGI ?

Oleh : Opa Yos Sutiyoso

Kantong plastik polybag, kapasitas lima liter arang sekam, ditanami misalnya melon, fertigasi secara irigasi tetes, dengan pemupukan A-B mix, misalnya dengan EC 2,5 mS/cm, pH 6,0, volume pemberian pupuk 4 X 250 ml/hari, ada beberapa cara mengelolanya.
1. Dasar polybagnya tidak dibolongi. Volume pemberian pupuk sudah diatur bahwa tiap kali terjadi pengaliran larutan pupuk, dosis pemberian sudah pas, dan sudah disesuaikan kebutuhan tanaman pada stadia tumbuh. Pada hari biasa, larutan menetes dari atas, secara perlahan merembes ke bawah, diserap oleh media, kemudian diserap oleh akar.
Sisanya, yang belum terserap “ngecembeng” di dasar polybag setebal setengah hingga satu cm, secara lambat akan terserap oleh akar. Daya serap didapat dari adanya evapo-transpirasi tajuk. Dalam setengah hingga satu jam larutan tadi habis terserap oleh akar.
Andaikan tidak habis, kemudian tertambahi lagi dengan larutan dari giliran pemberian pupuk berikutnya, maka akan terjadi akumulasi, sehingga larutan pupuk di dasar polybag akan bersisa lebih dari satu cm. Memang kadar oksigen-terlarut larutan itu rendah, tetapi akar yang terendam ini, bisa mendapatkan subsidi dari akar yang berada di atas genangan. Lagi pula, dalam satu jam larutan itu akan tersedot kering, sehingga oksigen dapat mudah merasuk lagi ke dalam larutan. Di sini tidak ada larutan pupuk yang terbuang.
2. Dasar polybag dibolongi. Larutan yang berlebih akan keluar dari polybag. Berarti suatu penghamburan. Kalau lantai greenhouse terbuat dari tanah, maka larutan akan meresap hilang ke dalam tanah. Bila terbuat dari semen yang solid, maka di seluruh greenhouse akan terjadi genangan, yang mungkin menimbulkan ganggang hijau, yang tidak layak pandang.
3. Sama dengan nomor dua, tetapi di bawah polybag diberi talang kecil untuk menampung kelebihan larutan pupuk, yang keluar dari dasar polybag, dan mengalirkan kembali larutan sisa itu ke tandon larutan. Konstruksi pembuatannya rumit, terutama dalam pengaturan kelandaian, supaja gravitasi dapat mengalirkan kembali kelebihan larutan ke tandon.
4. Sama dengan no 2, tetapi dibolongi disisi polybag, pada ketinggian ½ hingga 1 cm dari dasar polybag. Kalau melebihi ambang batas tersebut, barulah kelebihan larutan keluar dari polybag. Tetap saja menggenang greenhouse dengan larutan pupuk, disertai dengan ganggang/algae hijau yang merusak pemandangan.
Guyurponik dengan beberapa pambanjuran polybag dengan larutan pupuk secara manual, dilakukan dengan mempertimbangkan cuaca. Bila angin kering bertiup keras, diberilah kocoran yang lebih banyak. Bila hari hujan, dan kelembaban tinggi, kurang penguapan, maka pemberian hanja sedikit, atau tidak sama sekali.
Perlu diketahui, keluarnya kelebihan larutan dari polybag, berarti mendesak keluar larutan tua yang mungkin sudah diambil sarinya oleh akar. Pun akan turut terbuang dan tercuci limbah tanaman, dalam bentuk “e-e” dan “pipis” , atau dengan bahasa kerennya disebut exudat, yang semakin lama semakin menumpuk di media-tanam.

No comments:

Post a Comment