Monday 5 October 2015

Catatan Penting Hidroponik 89 : TANDON LARUTAN PUPUK A-B MIX PADA BUDIDAYA HIDROPONIK NFT BERATAPKAN LANGIT, UKURANNYA HARUS SANGAT BESAR.

Oleh : Yos Sutiyoso
Bila hujan turun deras pada kebun hidroponik beratapkan langit, dengan sistem NFT (nutrient film technic, hidroponik talang landai), yang memakai talang sebagai “gully”, maka banyak air hujan yang masuk ke dalam gully, melalui lubang-tanam pada gully-tutup yang dibuat dengan jarak antara 15 - 20 cm. Karena gully dipasang dengan kelandaian sekitar tangens 2,5 %, maka larutan pupuk yang sudah berpenambahan air hujan, semuanya mengalir secara gravitasi ke tandon. Kalau hujannya lebat dan panjang, maka penambahan air hujan itu sangat banyak, dapat melebihi daya tampung tandon, melimpahnya larutan nutrisi ke sekeliling, dan menimbulkan kerugian besar dengan hilangnya larutan nutrisi yang begitu berharga.
Dapat dipastikan bahwa ukuran tandon harus extra besar kapasitasnya supaya dapat menampung tambahan air hujan yang besar sekalipun. Banyak penggemar lupa memperhitungkan ukuran tandon ini, sehingga tiba-tiba terkejut ketika hujan deras tandonnya meluap.
Penambahan air hujan ke dalam tandon menyebabkan kepekatan EC larutan pupuk menurun, dan perlu segera ditambahi pekatan A dan B hingga kembali pada level yang diharapkan. Bila enggan melaksanakannya, maka “konsistensi sel” akan amburadul, karena tanaman yang biasanya kita majakan dengan EC dan pH tertentu, tiba-tiba menghadapi kenyataan bahwa apa yang tanaman dapati, berbeda kondisinya.
Mungkin sekali, secara fisik akan menyebabkan tanaman bentuknya “amorf”, tiada bentuk tertentu, sehingga berpenampilan kurus, pucat, dan lunak. Belum lagi rasa dan aromanya akan terpengaruh, sehingga kenikmatan mengkonsumsinya berkurang. Penampilannya pun akan terpengaruh, sehingga akan mempengaruhi penjualan.
Tandon berukuran besar kadang memaksa kita membuat kolam, dengan kapasitas beberapa m3 larutan. Sekaligus kita jadikan kolam tersebut sebagai sistem budidaya rakit apung, dengan mengambangkan helaian-helaian styrofoam 2 m X 1 m, diberi sekitar 30 lubang-tanam, dengan diprodukstifkan dengan menanam berbagai sayuran segar. Tentunya harus dijaga supaya seluruh permukaan air harus tertutup helaian styrofoam, supaya tercegah meledaknya pertumbuhan ganggang. Seperti diketahui ganggang dengan “eksudat”, limbahnya, dapat menyebabkan “allelopathy”, keracunan tanaman pokok.
Talang/gully harus sering disikat bersih, dan tandon dikuras, untuk membuang “e-e” dan “pipis” tanaman, limbah hasil metabolisma tanaman, yang karena semakin akumulatif bertumpuk, semakin toksik terhadap pertumbuhan tanaman pokok. Seberapa seringnya pengurasan harus dilakukan, tergantung dari manager kebun, dengan melihat awal gejala keracunan tanaman.

No comments:

Post a Comment